InMedias.id, Konsel – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Konawe Selatan (Konsel), Hendra Yus Khalid mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera mengambil sikap tegas dalam menyikapi berbagai konflik agraria yang terjadi antara masyarakat dan perusahaan di sejumlah wilayah.
“Hingga saat ini tidak ada langkah tegas dari Kepala Daerah dalam menangani konflik yang terus berulang dan bahkan menimbulkan korban. Akibatnya, konflik antara masyarakat dan karyawan di perusahaan terjadi, contohnya seperti PT. Marketindo Selaras (MS) di Kecamatan Angata pada 6 Juni lalu yang menyebabkan korban hingga harus dilarikan ke rumah sakit adalah puncak dari pembiaran oleh Pemda Konsel,” ungkapnya, Rabu 11 Juni 2025.
Lebih lanjut, Hendra mengungkapkan bahwa konflik serupa juga terjadi di Kecamatan Laonti yang melibatkan PT. Gerbang Multi Sejahtera (GMS), serta di Kecamatan Mowila dengan PT. Merbau Jaya Indah Raya (MJIR). Perusahaan-perusahaan tersebut masih beroperasi meski memiliki persoalan serius terkait legalitas pertanahan dan belum ada penanganan yang transparan dari Pemda.
“Kami sangat menyayangkan sikap Bupati Konsel yang terkesan bungkam dan tidak menunjukkan keberpihakan terhadap rakyatnya sendiri. Bahkan dalam kasus di Laonti, seorang ibu tua diperlakukan tidak manusiawi saat mempertahankan lahannya dari perusahaan yang diduga tidak memiliki legalitas tanah yang sah, namun tidak ada reaksi sedikitpun dari Pemda. Ini tentunya menimbulkan presepsi jangan-jangan Kepala Daerah bagian dari PT. GMS,” ucapnya.